Selasa, 17 Juli 2012


Rajin itu Berguna


Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa. (Amsal 12:24)
Rajin itu masih berguna termasuk di dunia moderen. Orang yang rajin olahraga saban pagi pasti jauh lebih sehat daripada orang yang pola hidupnya tidak teratur. Orang yang rajin berdoa hidupnya pasti lebih tenteram dibanding orang yang hanya berdoa kalau kepepet. Orang yang rajin membaca dan mencatat lebih mudah berhasil dalam studi dibanding orang pintar yang tidak disiplin (karena itu lama-lama jadi bodoh). Orang yang rajin menabung hidupnya lebih sejahtera daripada orang boros. Dan seterusnya.
Pengalaman hidup kita menunjukkan bahwa rajin bukanlah sifat bawaan lahir, tetapi bentukan. Sifat rajin adalah hasil pembiasaan, perulangan terus-menerus, atau kedisiplinan. Sebelum mungkin pemaksaan diri. Tidak ada orang yang bisa rajin (belajar atau berkarya) dalam seketika. Dari istilahnya sendiri rajin mengacu kepada rentang waktu yang panjang. Berbahagialah orang yang sudah berhasil membentuk dirinya sebagai manusia yang rajin. Bagi yang belum, inilah kesempatan. Mungkin kesempatan terakhir.
Ayat hari ini masih mengingatkan kita tentang kerajinan. Suatu pesan yang sangat sederhana, dan mungkin dianggap sebagian orang terlalu sederhana sehingga diabaikan: Rajin-rajinlah bekerja, belajar, berdoa dan berbuat kebajikan. Rajin-rajinlah membaca Alkitab dan melakukannya.